Mendengar ucapan Rasulullah, sebagian
pengikutnya terheran-heran, sebagian lagi tertunduk sedih, sebagian lagi
terdiam karena penasaran menanti perkataan Rasulullah selanjutnya.
Rasulullah berkata, ”Tahukah kalian,
bulan apa ini?”
Mereka serentak menjawab, ”Bulan Haram!”
Rasulullah mengulangi lagi kalimatnya,
“Wahai manusia, dengarkanlah apa yang
hendak kukatakan. Mungkin setelah tahun ini, aku tidak akan bertemu lagi dengan
kalian di tempat ini untuk selama-lamanya…
Hai manusia, sesungguhnya darah dan harta benda kalian adalah suci bagi kalian seperti hari dan bulan suci sekarang ini di negeri kalian ini. Ketahuilah, sesungguhnya segala bentuk perilaku dan tindakan jahiliyah tidak boleh berlaku lagi. Tindakan menuntut balas atas kematian seseorang sebagaimana yang berlaku di masa jahiliyah juga tidak boleh berlaku lagi. Tindak pembalasan jahiliyah seperti itu pertama kali kunyatakan tidak berlaku ialah tindakan pembalasan atas kematian Ibnu Rabi‘ bin al Harits.
Riba jahiliyah tidak berlaku, dan riba
yang pertama kunyatakan tidak berlaku adalah riba Abbas bin Abdul Muthalib.
Sesungguhnya segala macam riba tidak boleh berlaku lagi.
Hai manusia, di negeri kalian ini, setan
sudah putus harapan sama sekali untuk dapat disembah lagi. Akan tetapi ia masih
menginginkan selain itu. Ia akan merasa puas bila kalian melakukan perbuatan
yang rendah. Karena itu hendaklah kalian jaga baik-baik agama kalian!
Hai manusia sesungguhnya menunda
berlakunya bulan suci akan menambah besarnya kekufuran. Dengan itulah
orang-orang kafir menjadi tersesat. Pada tahun yang satu mereka langgar dan
pada tahun yang lain mereka sucikan untuk disesuaikan dengan hitungan yang
telah ditetapkan kesuciannya oleh Allah. Kemudian mereka menghalalkan apa yang
diharamkan Allah dan mengharamkan apa yang telah dihalalkan Allah.
Sesungguhnya jaman berputar seperti
keadaannya pada waktu Allah menciptakan langit dan bumi. Satu tahun adalah dua
belas bulan. Empat bulan diantaranya adalah bulan-bulan suci. Tiga bulan
berturut-turut: Dzul Qa‘dah, Dzul Hijjah, dan Muharram. Bulan Rajab adalah
antara bulan Jumadil Akhir dan bulan Sya‘ban.
Ittaqullah!
(takutlah kalian kepada Allah) – dalam urusan perempuan. karena kalian mengambil mereka sebagai amanat
Allah dan kehormatan mereka dihalalkan bagi kalian dengan nama Allah.
Sesungguhnya kalian mempunyai hak atas para istri kalian dan mereka pun
mempunyai hak atas kalian. Hak kalian atas mereka ialah mereka sama sekali
tidak boleh memasukkan orang yang tidak kalian sukai ke dalam rumah kalian.
Jika mereka melakukan hal itu maka pukullah mereka dengan pukulan yang tidak
membahayakan. Sedangkan hak mereka atas kalian ialah kalian harus memberi
nafkah dan pakaian kepada mereka secara baik.
Maka perhatikanlah perkataanku itu, wahai
manusia, sesungguhnya aku telah sampaikan. Aku tinggalkan sesuatu kepada
kalian, yang jika kalian pegang teguh, kalian tidak akan tersesat
selama-lamanya, yaitu Kitabullah dan Sunnahku.
Wahai manusia, dengarkanlah taatlah
sekalipun kalian diperintah oleh seorang hamba sahaya dari Habasyah selama ia
menjalankan Kitabullah kepada kalian. Berlaku baiklah kepada para budak kalian.
Berilah mereka makan apa yang kalian makan dan berilah pakaian dari jenis
pakaian yang sama dengan kalian pakai. Jika mereka melakukan sesuatu kesalahan
yang tidak bisa kalian ma‘afkan maka juallah hambah-hamba Allah itu dan
janganlah kalian menyiksa mereka.
Wahai manusia, dengarkanlah perkataanku
dan perhatikanlah! Kalian tahu bahwa setiap orang Muslim adalah saudara bagi
orang-orang Muslim yang lain, dan semua kaum Muslimin adalah saudara. Seseorang
tidak dibenarkan mengambil sesuatu dari saudaranya kecuali yang telah diberikan
kepadanya dengan senang hati, karena itu janganlah kalian menganiaya diri
sendiri …
Ya Allah sudahkah kusampaikan?
Kalian akan menemui Allah maka janganlah
kalian kembali sesudahku menjadi sesat, sebagian kalian memukul tengkuk
sebagian yang lain. Hendaklah orang yang hadir menyampaikan kepada yang tidak
hadir, barangkali sebagian orang yang menerima kabar (tidak langsung) lebih
mengerti daripada orang yang mendengarkannya (secara langsung). Kalian akan
ditanya tentang aku maka apakah yang hendak kalian katakan?”
Kaum Muslimin menjawab:
“Kami bersaksi bahwa engkau telah menyampaikan, telah menunaikan dan
memberi nasehat, wahai Rasulullah…“.
Kemudian seraya menunjuk ke arah langit
dengan jari telunjuknya,
Rasulullah
saw bersabda:
“Ya Allah, saksikanlah..!“,
“Ya Allah, saksikanlah..!“,
“Ya Allah, saksikanlah..!“.